Cantik! Petani Milenial Sukoharjo Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Ini profilnya

    Cantik! Petani Milenial Sukoharjo Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Ini profilnya
    Petani milenial di Kadilangu, Baki, Sukoharjo, Anita Safitri, 26, menanam padi di sawah. 

    SUKOHARJO - Anita Safitri wanita cantik yang merupakan petani milenial di Sukoharjo, Jawa Tengah, ternyata bukan orang sembarangan. Perempuan 26 tahun itu menjabat sebagai Sekretaris Desa alias Bu Carik di Kadilangu, Kecamatan Baki.

    Meski masih muda dan cantik, Anita tidak takut kulitnya menghitam terkena sengatan matahari. Dia pun tidak takut jika pakaian dan kulitnya terkena lumpur yang hitam dan kotor.

    Bagi Anita, petani memiliki masa depan cemerlang jika digeluti secara serius. Dia mengatakan bahwa petani zaman sekarang tidk harus terjun langsung ke sawah.

    “Mindset anak muda itu kalau bertani harus turun (ke sawah), padahal kan tidak harus kotor-kotoran, ya kemarin sempat ikut (menanam padi) misal kalau libur. Turun (ke sawah), ikut menanam, ya hitung-hitung Olahraga kalau pagi itu kan seger. Sekarang jual beras aja bisa lewat online, ” katanya saat ditemui di sawahnya. Rabu, (25/05/2022).

    Selama ini, Anita mengelola tanah bengkok seluas dua hektare. Lokasinya berada tepat di belakang Kantor Desa Kadilangu.

    Selain itu, dia juga memiliki lahan pribadi kurang lebih satu hektare tidak jauh dari tanah bengkok tersebut.

    "Yuk ke Sawah"

    Bu Carik Kadilangu, Sukoharjo ini mengaku tergerak sendiri menjadi petani milenial. Bahkan kedua orang tuanya tidak ada yang menjadi petani.

    Guna mengurus lahannya, Anita mempekerjakan empat orang. Sesekali dia ikut terjun menanam padi sekaligus Olahraga dan mencari udara segar.

    “Saya tidak sering ikut terjun menanam, saya sebagai manajer jadi saya ikut memasarkan, memberi modal, dan mengatur modalnya akan diputar seperti apa, ” jelasnya.

    Saat ini komoditas yang dia tanam seluruhnya merupakan padi dengan jenis Inpari 32. Selama Lima Tahun bertani, dia mengatakan hasil yang didapat cukup menjanjikan. Bahkan dia menyebut menjadi petani tidak merugikan, justru setiap empat bulan sekali dia merasakan masa panen.

    “Pesan untuk anak muda di luar sana apalagi yang masih muda dan orang tuanya punya modal. "Ayo kita terjun di sawah", tidak usah malu, kalau kita sebagai petani milenial hasilnya juga bisa untuk healing kalau kata anak muda sekarang. Lagian kalau takut hitam dan takut kotor kan hasil dari panenan bisa buat mempercantik (Diri), ” katanya.(**)

    SUKOHARJO JATENG PETANI MELENIAL KEMENTERIAN PERTANIAN
    Agung widodo

    Agung widodo

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan

    Ikuti Kami